02 Juli, 2008

Islam and The Challenge of Democracy

Judul : Islam dan Tantangan Demokrasi
Penulis : Prof. Khaled M. Abou El Fadl.
Penerbit : UFUK PRESS, Jakarta
Cet : Pertama, 2004
Tebal : 260 hlm.
Harga : Rp. ,


Dapatkah hak-hak individu dan kedaulatan rakyat dilandaskan pada keimanan? Dengan kata lain, apakah syari’at Islam selaras dengan demokrasi? Atau, setidaknya, dapatkah Islam – sebagaimana agama mayoritas di negeri ini – memberikan topangan budaya bagi perkembangan demokrasi? Bagaimana sebaiknya demokrasi dipahami oleh umat Islam, dan seperti apa pula para pendukung demokrasi pada tingkat global melihat praktik-praktik demokrasi di dunia Islam.

Buku ini merekam perbincangan amat kaya dan mendalam mengenai pelbagai persoalan yang meletupkan kontrofersi ini. Abou Fadl menegaskan bahwa demokrasi, terutama demokrasi konstitusional yang melindungi hak-hak dasar individu, adalah bentuk pemerintahan paling tepat untuk menegakkan nilai-nilai social dan politik yang sesuai dengan Islam. Secara gemilang, Abou Fadl juga mengungkap dialektika kedaulatan Tuhan dan kekhalifahan manusia. Baginya, syari’ah, sebagaian besar, tidak secara eksplisit didiktekan oleh Tuhan, melainkan mengandalkan tindakan interpretatis manusia sebagai subyek-pelaku untuk memproduksi dan melaksanakannya. Lebih menarik lagi, esai ini kemudian menuai aspirasi sekaligus kritik pedas dari 12 para pakar terkemuka internasional tentang demokrasi dan agama, semosal John L. Esposito, William B. Quandt, M.A. Muqtadir Khan, dll.

Pada paruh kedua buku ini, Khaled secara tajam mengupas pertautan Islam dan teologi kekuasaan, jihad melawan kekerasan, larisnya teologi intoleransi di dunia Muslim, dan bagaimana Islam menciptakan ruang pluralistic yang autentik.

Khaled Abou El Fadl di sebut-sebut sebagai “an enlightened paragon of Liberal Islam. Setelah menggeluti keislaman di Kuwait dan Mesir, ia belajar di Yale University dan Princeton University. Selain itu, beliau juga sebagai Profesor Hukum Islam UCLA, Amerika Serikat.

Tidak ada komentar: